Selamat Malam Guyssss...
Kebutuhan
kertas dari tahun ke tahun baik itu untuk konsumsi Dunia dan Indonesia pada
khususnya semakin tinggi yang mengakibatkan angka kebutuhan bahan baku semakin
meningkat. Menurut data
yang diperoleh dari Kementerian Perindustrian tahun 2015, kebutuhan kertas di
kancah global kini berkisar 394 juta ton, jumlah ini diyakini tumbuh 24,4%
menjadi 490 juta ton pada 2020 (Jakarta.bisnis.com, 2015). Disisi lain, kebutuhan kertas dalam negeri mencapai sekitar
36 kg/kapita/tahun dan diperkirakan akan terus meningkat pada setiap tahunnya (http://www.kemenperin.go.id).
Pembuatan kertas di Indonesia umumnya menggunakan
bahan baku yang berasal dari kayu pada Hutan Tanaman Industri (HTI). Rencana pemerintah untuk mengembangkan
hutan tanaman industri (HTI) untuk menyediakan bahan baku industri berbasis
kayu termasuk industri kertas belum dapat mengatasi kelangkaan bahan baku,
sehingga perusahaan industri kertas skala besar yang berupaya memperoleh bahan
baku dari pasar gelap (illegal logging)
yang berasal dari hutan alam, sehingga sangat berpotensi merusak hutan
(Manurung dan Sukaria, 2000 dalam Fransiska Dewi dkk).
Konsumsi kertas di Dunia Pendidikan khususnya pada
aspek Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sangat besar baik itu digunakan dalam
membuat buku sumber pembelajaran, pengumpulan tugas sekolah sampai kepada
Pelaksanaan Ujian. Hal ini tidak didukung dengan program pengelolaan kertas bekas
untuk di daur ulang, sehingga jumlah Sampah kertas semakin hari semakin
meningkat.
Media pembelajaran dibuat untuk menyederhanakan materi
pembelajaran, mendekatkan dengan siswa dan mengokngkritkan konsep yang akan
disampaikan oleh guru. Media juga bisa menjadi jembatan sebelum siswa khususnya
akan melakukan praktik. Sementara di sisi lain, kami rasa siswa mulai rindu
dengan media kreatif yang dapat mengaktifkan siswa atau melibatkan partisipasi
siswa secara langsung dan bukan hanya melalui power point saja.
Pada kondisi saat ini dengan kemajuan Teknologi dan
informasi dibutuhkan Media Pembelajaran yang praktis, ekonomis serta berbasis
ramah lingkungan sehingga dapat menjadi alternatif dalam melaksanakan Kegiatan
Belajar Mengajar.
Maka dari paparan tersebut para pelajar SMK Doa Bangsa
Palabuhanratu program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) memberikan
solusi/pemecahan masalah tersebut dengan membuat Media Pembelajaran Berbasis
Online yaitu Edcaline (Edu Application
Online).
EDCALINE (Edu
Application Online) merupakan platform pembelajaran berbasis jejaring
sosial yang diperuntukan untuk Guru dan Siswa. EDCALINE dibuat dan dikembangkan
oleh peserta didik SMK Doa Bangsa Palabuhanratu pada Bulan Maret 2016, aplikasi
ini bisa dibilang merupakan program e-learning
yang menerapkan sistem pembelajaran yang mudah, efisien sekaligus lebih
menyenangkan.
EDCALINE dapat
membantu dalam proses pembelajaran dan menyediakan cara yang aman dan
mudah untuk membangun kelas virtual berdasarkan pembagian kelas layaknya di
sekolah. Dengan EDCALINE, guru dapat mengirim nilai, tugas, maupun ujian untuk
siswa dengan mudah. Aplikasi ini dapat diakses dengan mudah melalui jaringan
Internet dengan menggunakan berbagai macam media seperti Laptop/PC, Tablet dan
Smartphone.
Media Edcaline dapat menghubungkan ketiga
User/pengguna Media, baik itu Admin, Guru dan Siswa. Ketika Siswa sudah
mendapatkan Nilai dari Kuis atau Ulangan yang sudah diikuti maka Admin dan Guru
dapat melihat hasilnya sekaligus otomatis menjadi data yang tersimpan di dalam folder, sehingga pada
pelaksanaannya pihak yang terkait dengan masalah penilaian tidak perlu
repot-repot untuk menagih/meminta nilai dari Guru Mata Pelajaran.
Nah, tersedia juga beberapa yang terdapat dalam media Edcaline kita, yaitu:
a. Siswa:
·
Home adalah tampilan
awal setelah siswa melakukan login.
·
Mata Pelajaran adalah
daftar pembelajaran yang diikuti oleh siswa/siswi,
pada konten ini terdapat materi-materi yang bisa siswa baca dan download pada
perangkat keras yang digunakan
·
Soal adalah evaluasi dari
pembelajaran yang telah
dilaksanakan , baik itu Ulangan Harian, UTS, UAS dan US.
·
Nilai adalah skor yang di dapat oleh siswa setelah mengisi
soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran.
·
Logout adalah konten
untuk keluar dari aplikasi
b. Guru:
·
Home adalah tampilan
awal setelah Guru
melakukan login.
·
Mata Pelajaran adalah
daftar pembelajaran yang diampu oleh Guru, pada
konten ini guru dapat mengirimkan materi pembelajaran yang nantinya akan
diberikan kepada siswa.
·
Soal adalah evaluasi
pembelajaran, baik itu Ulangan Harian, UTS, UAS dan US.
Bentuk dari Ulangan yang diberikan dapat berupa Pilihan Ganda (PG) atau Uraian.
·
Nilai adalah skor
yang di dapat oleh siswa setelah mengisi soal yang diberikan oleh guru mata
pelajaran
·
Logout adalah konten
untuk keluar dari aplikasi
c. Admin
·
Kelas adalah daftar
kelas yang ada di sekolah
·
Siswa adalah daftar
siswa yang mengikuti kelas Edcaline
·
Guru adalah daftar
guru yang melaksanakan kelas Edcaline
·
Mata Pelajaran adalah
daftar mata pelajaran yang diikuti oleh siswa
·
Soal adalah evaluasi
pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa
pada setiap mata pelajaran
·
Nilai adalah skor
yang di dapat oleh siswa setelah mengisi soal yang diberikan oleh guru mata pelajaran
Gambar
Tampilan Awal Edcaline
|
Mengapa Edcaline disebut
sebagai Media Pembelajaran Berbasis Ramah Lingkungan
Media Edcaline mempunyai konten yang dapat digunakan
pada proses Inti pembelajaran sampai dengan melaksanakan Tes/Ulangan. Sehingga,
keseluruhan kegiatan pembelajarannya tidak membutuhkan kertas sama sekali yang
mengakibatkan secara tidak langsung dapat menekan angka penebangan pohon dan
meminimalisir dampak lingkungan yang ditimbukan dari penebangan pohon tersebut.